Budaya pelatihan K3



Budaya atau kebiasaan pelatihan K3– Seringkali kita mendengar bahwa pelatihan K3 merupakan suatu hal yang utama dalam pelaksanaan Industri.  Baik itu industri rumahan hingga sampai industri yang berkelas besar. Bahkan pemerintah pun turun tangan dalam mengatasi permasalahan pelatihan K3yang ada pada setiap perusahaan. Permasalahan pelatihan K3, pada umumnya diidentikan pada sebuah kecelakaan. Bahkan sering terjadi pula sebuah perusahaan diklaim buruk/jelek jika pada perusahaan tersebut sudah terjadi kecelakaan. Begitu pun sebaliknya, apabila dalam perusahaan tersebut belum terjadi kecelakaan mereka mengklaim perusahaannya bagus dalam penerapan pelatihan K3. Padahal, pada kenyataanya pelatihan K3 dalam perusahaan tersebut hanya sebagai bentuk formalitas dan slogan.

Baca Juga :  http://blog.deltaindo.co.id/

Secara kasat mata, permasalahan pelatihan K3 ini merupakan suatu permasalahan yang sepele. Biasanya perusahaan, mengatasi masalah tersebut hanya dengan merekrut karyawan yang bertugas sebagai petugas pelatihan K3 di dalam perusahaannya yang dinilai mampu menyelesaikan masalah tersebut. Permasalahan pelatihan K3 adalah tanggung jawab petugas pelatihan K3. Padahal ini salah besar, permasalahan pelatihan K3 adalah tanggung jawab bersama. Peranan petugas pelatihan K3 sebagai fasilitator berjalannya program-program pelatihan K3 yang ada di perusahaan.
Namun, pada pelaksanaannya seringkali petugas pelatihan K3 ini hanya dijadikan sebagai tameng perusahaan. Dilibatkan apabila ada permasalahan atau isu yang terkait dengan pelatihan K3, atau bahkan jika terjadi kecelakaan dalam sebuah perusahaan.
Perlu dikaji lebih jauh dan mendalam akar permasalahan yang terjadi dalam sebuah perusahaan sehingga perusahaan hanya menganggap pelatihan K3 sebagai hal yang berfungsi untuk melengkapi atau persyaratan pemenuhan persyaratan. Bukan sebagai kebutuhan, atau sebagai hal yang krusial dalam sebuah usaha produksi.

 klik disini untuk materi pelatihan k3

Kalau kita berkaca terhadap perusahaan-perusahaan asing yang berada di Indonesia. Dimana penerapan pelatihan K3 ini merupakan sebuah aktivitas utama dalam setiap aspek kegiatan yang ada di perusahaan. Justru pelaksana pelatihan K3 pada perusahaan tersebut bukan petugas pelatihan K3 langsung. Melainkan para penanggung jawab setiap bagian atau unit dari pekerjaan. Ini bukan suatu hal yang terjadi begitu saja, atau karena memang perusahaan besar yang memmpunyai dana operasional yang lebih besar. Itu pun salah besar, jika kita menganggap pelatihan K3 itu membutuhkan biaya besar.
Biasanya kita baru sadar pentingnya pelatihan k3 itu, jika sudah terjadi sebuah kejadian yang nilai kerugiannya sangat signifikan. Seperti terjadinya kebakaran yang sangat nyata kehilangan aset gedung beserta isinya. Kita pun baru sadar pentingnya pelatihan K3, jika sudah terjadi kecelakaan yang menyebabkan Hilangnya nyawa seseorang. Besaran biaya pencegahan dibandingkan kerugian yang terjadi sangat tampak terlihat.
Sebelum segala sesuatu terjadi, kebanyakan pada berpikiran tidak ada waktu untuk melaksanakan pelatihan K3. Sering juga kita mendengar, tidak sempat melakukannya karena sedang dikejar oleh target produksi. tetapi, ketika kejadian tersebut menimpan, bisa dibayangkan bisa berapa besar kerugian yang muncul? Berapa waktu kerja yang harus Hilang? Berapa besarnya produksi yang harus tertunda?

 Bacaan menarik tentang pelatihan k3.

Upaya dan usaha yang dilakukan oleh  perusahaan-perusahaan besar yang sudah melaksanakan pelatihan K3 dalam setiap aspek kegiatan tidaklah mudah. Dalam hal ini sangat diperlukan sebuah komitmen yang kuat dan kontinyu dari setiap level Jabatan. Bukan hanya, menuntut karyawan level bawah saja yang harus menjalankan pelatihan K3 sedangkan level atas dibolehkan melanggar pelaksanaan pelatihan K3. Justru hal ini dilakukan sebaliknya, sebagai atasan wajib memberikan contoh kepada bawahannya dalam hal mengerjakankan segala aktivitas dengan mengutamakan keselamatan kerja.
Kunci dari penerapan pelatihan K3yang dilakukan perusahaan besar tersebut adalah Memkebiasaankan pelatihan K3 dalam kehidupan. Kebiasaan memang suatu kata yang terlihat sepele namun memiliki makna yang sangat mendalam. Membentuk sebuah kebiasaan, tidak semudah dengan memberikan reward atau punishment dari atasan kepada bawahannya. Kebiasaan ini muncul dari diri kita sendiri. Berangkat dari buah pikiran masing-masing individu yang ada dalam sekumpulan organisasi. Kebiasaan merupakan sebuah komitmen dari masing-masing individu. Memulai dari diri kita sendiri. Dimulai dari hal yang paling kecil. Memulainya dari sekarang juga.
Jika setiap individu sadar akan pentingnya pelatihan K3 dalam kehidupan dan Membiasakan pelatihan K3dalam setiap aspek kegiatan. Maka, angka kecelakaan dapat berkurang dengan drastis. Produktivitas tersebut akan meningkat dengan sendirinya. Apakah Anda tidak percaya akan hal ini??? Coba dengan memulai penerapan pelatihan K3dalam berbagai bidang kehidupan Anda, dalam setiap pekerjaan yang Anda lakukan. Mengikuti setiap arahan dan Instruksi yang diberikan atasan atau petugas pelatihan K3 yang ada di perusahaan Anda. Ingat! Kita bekerja tentunya selalu ingin pulang bekerja dengan membawa hasil dari pekerjaannya ke rumah dan dapat dinikmati bersama dengan keluarga.
Oleh: Jamaludin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahaya Radiasi Sinar Ultra Violet dalam pengelasan

16 Tips Sederhana untuk operasi forklift dengan aman

Klasifikasi Tingkat Kecelakaan Kerja